Senin, 10 September 2012

Wisata mendadak gara-gara GALAU


         Saat itu, Syifa teman saya yang sejak dari TK hingga kini kami tetap bertahan dalam persahabatan itu mengalami kegalauan hati karna sang alumni hatinya. Singkat rahasia, ia ditinggalkan pacarnya ke Jambi untuk bekerja. Namun bukan itu permasalahannya, pacarnya diam-diam seakan menjauh pergi dan pada akhirnya syifa sahabat saya itu melihat status berpacarannya di Facebook tidak dengan dia lagi, melainkan dengan wanita lain. Syifa selalu mengajakku main kalau dia sedang galau, tapi kali ini dia ingin wisata ke alam. Perdebatannya adalah kami berdua tak dapat mengendarai kendaraan untuk pergi wisata.
        Terbesitlah ide ku menuju Sandy sahabatku di SMA. Kebetulan dia memiliki kendaraan yang mencukupi 3 orang sekaligus. Kuturuti lah kemauan Syifa yang ingin pergi wisata untuk mengobati hatinya yang sedang risau. Tujuan kami awalnya ke Tangkub, namun berhubung waktu menjelang malam atau sore kami main-main di kebun teh saja. Berhentilah kami di salah satu saung yang berjajar menjual jagung bakar karna cuaca hujan. Setelah hujan reda, kami lanjutkan perjalanan menuju kebun teh sebelumya. Terhenti di saung lagi, kali ini kami tak pesan jagung bakar melainkan dua porsi sate kelinci untuk Syifa dan Sandi, dan satu porsi nasi goreng untukku karna aku tak menyukai daging. Sambil menunggu pesanan tersebut dihidangkan, kami berjalan ke kebun teh untuk menikmati suasananya dan sedikit narsis dengan berfoto-foto.
        Cuaca mulai gelap, kami kembali ke saung dan menunggu hidangannya. Pada akhirnya, dua porsi sate kelinci itu telah tiba namun hidangan untukku belum juga ada. Sandy bertanya-tanya “sate apa ini ?” dan kita berdua menjawab “sate kelinci”. Setelah mendengar sate kelinci, Sandy terkejut dan tertawa seakan-akan tak percaya jika harus memakan sate kelinci. Kami paksa dan akhirnya ia memakan juga sate tersebut walau yang ia pikir adalah kelinci imut lucu yang dagingnya dijadikan sate dan ia makan. Sungguh ironis melihat mukanya Sandy.. hhahhaa :D sampai perjalanan pulang kami terus membahas sate kelinci.
        Keesokannya, pada jam istirahat Sandy berada didepan kelasku dan berkata “istirahat yu ah, urang eweuh batur”. Melihat wajahnya yang sangat menyedihkan itu aku langsung mengajaknya ke kantin dan makan batagor. Seperti biasanya, jika kami bersama selalu bercerita panjang lebar mengenai hal apapun. Kesimpulannya ternyata temanku yang satu ini sedang mengalami galau. Hahhahaaha aku tertawa terbahak-bahak menyimak ceritanya.
        Pada jam bel pulang, Syifa sahabat saya mengirim sms dan meminta aku ikut pergi wisata ke alam lagi. Oh, ternyata yang mengajak kini adalah Sandy karna ia sedang mengalami kegalauan. Ahahhaaa :D Rencana kami kini pergi ke Ciwidey, tepatnya ke Kawput memakai kendaraan yang dimiliki Sandy lagi. Namun kami mengajak teman satu lagi yaitu Tia teman smp ku dan Syifa dulu.
        Setibanya di Kawput, bukannya aku yang berfoto-foto namun aku diminta tolong oleh ibu-ibu yang berdandan glamour untuk mengambil foto mereka. Ah, sialnya. Setelah itu, kami mulai beraksi seakan-akan menjadi model dadakan. Kami memakai kamera dari hp Sandy karna hp Syifa mengalami kelemahan dalam baterai. Hhahaha tragis sekali. Sempat Syifa ngambek gara-gara aku dan Sandy terlalu sibuk mencari view yang keren untuk berfoto-foto. Padahal Syifa ingin sekali foto memakai hp Sandy karna hp-nya Low. Hahhaha :D
        Setelah kenyang berfoto-foto dan menikmati indahnya alam Kawput, kami langsung putuskan pulang karna angin yang semakin kencang dan hampir membuat tubuh kami menjadi es. Selama di Kawput hingga perjalanan menuju pulang, perutku mengalami kekacauan yang terus-terusan berakibat mengeluarkan angin tak sedap. Ini semua akibat kedinginan. Hhhhaa :D
        Tengah perjalanan, aku ingin kentut, namun tak mungkin aku kentut didalam mobil berisikan 3 manusia yang penciumannya masih baik. Ku pinta Sandi untuk membuka jendela pintu dan kutunggingkan badanku keluar, namun nyatanya kentut itu tak terjadi. Semua teman-temanku menertawakan tingkahku itu. Duduklah kembali di kursi depan samping Sandy yang menyupir. Namun ia tak menutupi kembali jendelanya, hingga aku berkata “San, maneh meuni tega ka urang, nyaho urang teh katirisan hayang hitut kalakah teu ditutupan deui jendelana” sambil memelas ku berkata namun teman-temanku malah semakin puas menertawakan. Beberapa menit kemudian perutku nyatanya benar-benar tak dapat dikompromi. Kuteriak-teriak didalam mobil sambil berkata “Sandy..!! teangan WC gancang ..!!! hayang mod mod..!!” teman-temanku kembali tertawa. Ah, nyatanya mereka sangat senang sekali melihatku menderita. Karna sangat sakit perutku, kaki ku sampai menuju atap-atap mobil, mereka tertawa lagi. Hingga tubuhku benar-benar tak karuan sekali, kaki dimana dan kepala dimana. Berhentilah ku di SPBU yang terdapat toilet.
        Bereslah penderitaanku, namun teman-temanku tetap saja menertawakan ulahku saat itu. Kami lanjutkan lagi perjalanan pulang. Setiba di Baros, kami berhenti di kedai baso karna perut kami telah sangat lapar dan setelahnya kami pulang. Hhahahhahaaha :D
(ternyata kalau sedang galau, bawaannya ingin main yah.. seperti sahabat-sahabat saya itu. hhhhahaha )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar